Sabtu, 07 Agustus 2010

Ini Salah Siapa

”Sungguh,kesempurnaan bukan berupa ucapkan. Tetapi kesempurnaan harus dibuktikan dengan perbuatan. Berbuatlah demi cita-cita karena kita tak mengerti apa yang akan berubah, dimana akhir perjalanan dan bagaimana akhir kejadian”


Ini salah siapa adalah sebuah pertanyaan yang sepele bila diucapkan. Tapi walaupun sepele jawabanya bisa bermacam-macam. Bisa itu salah saya sendiri, bisa itu salahmu, salah dia, salah mereka, salah pejabat, atau salah siapapun lah yang pasti ada yang salah, karena manusia tempatnya salah dan lupa,. Tapi jangan sampai ketika ditanya siapa yang salah jawabnya yang salah adalah tuhan.

Kalau ada pertanyaan ini salah siapa? Pasti akan kelihatan sfat orang tersebut. Ada yang selalu mencari keselamatan diri sandiri (baca: Oppurtunis) biasanya orang seperti ini selalu mencari ”Kambing Hitam”. Ada juga yang berjiwa ksatria kalau salah mengakui salah.

Inilah sekelumit fenomena mayoritas manusia tentang keadaan yang selau tidak mau disalahkan walaupun salah? Yang jadi pertanyaan ada apa dengan manusia?

• Sahabat-sahabat mahasiswa

Dalam beberapa waktu saya sempat berfikir, bagaimana mungkin dapat dibenarkan keberadaan berbagai kontradiksi yang berkecamuk dalam hati. Kontradiksi yang tidak bisa dihindari dalam hati.

Bagaimana mungkin yang dinamakan mahasiswa tidak ada kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, bahkan yang lebih saya heran katanya berpendidikantetapi setiap prilaku lebih mengarah pada sikap hedonis. Padahal, yang yang saya ketahui yang biasa diwacanakan dalam media massa manapun dan yang selalu yang ditanamkan untuk mahasiswa yang di kampus-kampus manapun tentang idealisme, kepekaan terhadap masalah sosial, tentang bangsamasa depan bangsa ini. Tetapi yang saya lihat tidak seperti yang ada yang saya ketahui dari berita. Dalam hati sempat bertanya. Ini salah siapa?

• Sahabat-sahabat yang mati-matian berjuang hidup

Dalam hati saya sempat berfikir, Bagaimana juga dapat dibenarkan keadaan berbagai kontradiksi antara usaha dan kenyataan.

Petani yang pagi-pagi sudah berangkat ke sawah. Setiap hari kepanasan. Seringkali jam 6 sudah berada di sawah pulang sore hari. Tidak kenal libur.
Dalam hati sempat terkejut juga dalam pidato-pidato ilmiah kalau ingin hidup tenang harus kerja keras tetapi yang saya lihat mereka sudah bekerja keras tetapi kehidupanya tidak tenang, karena masih saja kekurangan. Tiap waktunya permupukan, pupuknya ajaib sering menghilang entah kemana, waktu panenpun harga anjlok drastis. Jika keadaan seperti ini mau apa lagi hasil panenpun harus segera dijual untu biaya produksi lagi dan juga membayar hutang kekurangan biaya produksi sebelumya.

Nasib yang sama dialami para Pedagang Kaki Lima. Tiap hari seperti di pidato-pidato ilmiah bekerja keras untuk bertahan hidup tetapi hidupnya pun tak tenang selalu saja dibayang-bayangi oleh penggusuran Satpol PP. Jika rakyat kecil selalu terus-menerus begini. Ini salah siapa???

• Sahabat-sahabat yang mendapat amanah duduk dibelakang meja

Yang saya ketahui rakyat selau membayar pajak, dan pajak itu digunakan untuk pembangunan yang tujuan utamanya adalah untuk kesejateraan masyarakat. Tetapi masih saja terdengar dari media massa bahwa sahabat-sahabat yang duduk-duduk di belakang meja mengambilnya tanpa izin. Masih saja sebagian disisihkan untuk dimasukan kesakunya.

Menurut Abraham Lincoln dalam demokrasi adalah dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Rakyat bebas menyalurkan aspirasinya, semua ada transparansinya. Tetapi bagi yang berteria-teriak selalu saja dibungkam oleh sahabat-sahabat yang duduk-duduk dibelakang meja. Rakyat diabaikan dan selalu saja diberi omong kosong jika sekarang masyarakat banyak yang apatis apa yang diwacanakan pemerintah. Ini salah siapa???.