Sabtu, 07 Agustus 2010

Aman...Aman.....


Aman sebagian orang mendefinisikan aman adalah tanpa gangguan dari siapapun, aman dari penjajah,aman dari korupsi, aman dari kemiskinan,aman dari ketertindasan, aman tak tergeserkan, aman dari pengaruh orang lain. Dan inilah makna aman...aman...aman... Tapi memang itu substansi dari aman. Kata aman akan mengalami mengalami perbedaan persepsi jika orang-orang tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda.

Sampai saat ini selama jantungku berdetak, diri ini bernafas, belum ada yang aku yakini dan belum ada juga seorang pemimpin yang memberi keyakinan dan menjamin tentang aman. Soeharto selama menjadi orang nomor satu selama orde baru telah banyak menciptakan aman. Tapi aman untuk dirinya sendiri, bukan aman untuk rakyat.

Sama halnya dengan pemimpin besar dunia yang lain seperti Adolf Hittler, Benito Mussolini, Stalin. Dalam kepemimpinanya selalu selau mewujudkan keamanan kekuasaanya. Dan melanggengkan syahwat berkuasanya dengan cara apapun atas nama aman. Hal ini yang mempunyai kesamaan dengan orde baru. Orang seperti ini dalam sejarah hidupnya selalu membawa buku dari seorang filosof Italia, Nicolo machiavelli. Machiavelli memperbincangkan apakah seorang pangeran (baca: Pemimpin) itu lebih baik dan amanya dicintai atau dibenci???. Dua pilihan yang saling bertolak belakang.

Jawabnya (Machiavelli) adalah selayaknya pangeran itu bisa dicintai, ditakuti, dan bahkan dibenci. Tetapi lebih aman ditakuti daripada dicintai, apabila harus memilih salah satu. Sebab, cinta diikat oleh kewajiban yang membuat seseorang mementingkan dirinya sendiri dan ikatan akan putus apabila berhadapan dengan kepentinganya. Tapi, takut didorong kecemasan kena hukuman, tidak pernah meleset.

Arti Aman

Sesekali waktu pernah ku baca kamus Gestok dan di situ diterangkan sepatah kata aman. Sepatah kata aman selalu menjadi jargon setiap rezim. Kata aman mempunyai arti yang banyak. Kata aman yang paling general adalah selalu digabung dengan kata tentram menjadi aman dan tentram.

“Aman” ialah:
1. Bebas dari ancaman kacau, bencana, atau bahaya; misalnya dari ancaman keadaan perang, dari wabah penyakit, pencurian, perampokan, dan sebagainya.
2. Bebas dari keadaan atau suasana yang menggangu atau tidak menyenangkan; sebagai lawan kata. Misalnya damai, tentram, tenag, sejahtera, dan sebagainya.
3. Keadaan yang pasti atau tidak mengandung resiko.
4. Keadaan terlindung atau tersembunyi.

Pada tahap selanjutnya kata aman ini pada setiap orang mempunyai perbedaan arti. Misalnya kata mengamankan dalam kepolosian berarti menangkap atau menahan seseorang yang dianggap melanggar hukum. Demi keamanan orang yang bersangkutan akan dipenjarakan dari kemungkinan amuk massa. Padahal menurut oramg yang bersangkutan lebih aman jika lari daerah lain tidak dipenjaraakan polisi, dan juga tidak terkena dampak amuk massa, tetapi berbeda lagi menurut masyarakat lebih aman jika penjahat itu dihabisi, jadi penjahat itu tidak akan lagi mengulangi kejahatanya. Apalagi para koruptor negeri ini. Rakyat menganggap agar negeri ini aman koruptor harus di adili. Tapi koruptor merasa lebih aman jika bisa lari ke luar negeri terutama Singapura karena para polisi Indonesia tidak akan bisa menangkap. Indonesia sudah terikat dengan perjanjian ekstradisi. Menurut anda apa kata arti aman?.