Aku semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran orang-orang masa kini. Semakin aku memahami semakin aku terasing dengan pikiranku sendiri. Semua bersepakat bahwa bahwa perlu adanya sebuah perubahan tatanan masyarakat. Semua dengan lancar berbicara tentang tatanan masyarakat ideal masa depan. Tapi aku juga tidak habis pikir, semua orang menegasikanya. Bicaranya seperti ini seolah-olah besok ada perubahan yang yang besar tapi perbuatanya bertolak belakang dengan apa yang telah menjadi kesepakan tentang tatanan ideal.
Kita memang berbeda, berbeda dalam pola pikir, berbeda pengetahuan, berbeda pengalaman. Tapi yang perlu kita ketahui kita mempunyai persamaan tentang harapan masa depan peradaban. Ketika ada yang mencoba untuk membuat sedikit yang bisa untuk berbagi dengan kawan-kawan yang lain. Tapi malah yang lain dengan sinis mencibir.
Jadi masih saja hanya berandai-andai. Andai saja dalam perbedaan pandangan, ideologi, pengalaman, perasaan, itu bisa dikomposisikan menjadi sebuah kekuatan alangkah cepatnya cita-cita besar tentang hidup ini. Tapi sayang seribu sayang semua masih hanya dalam angan-angan.
Tak tahu akankah ada kesadaran dalam manusia-manusia modern saat ini tentang pentingnya menyatukan kekuatan yang mempunyai perbedaan yang sangat banyak ini. Dalam hati masih saja antara ambang optimis dan pesismis.
Optimis ketika melihat seorang dengan sungguh-sungguh melakukan sesuai dengan apa yang bisa dilakukan, pesimis ketika tingkah laku yang satu dengan yang lain saling menegasikan sebuah harapan yang sama tentang peradaban yang lebih maju.
Blitar, 28 Januari 2012