Rabu, 30 Mei 2012

Bulan Sabit (Klaten-Solo)

Bulan sabit tersenyum menyapaku
Ku balas senyumnya dengan kalbuku
Kuperhatikan dengan seksama melalui sudut
Bukan sudut lorong hati yang kelam
Tetapi sudut kemiringan pohon pete yang rindang

Aku berjalan dengan kecepatan
Ia pun terus berjalan juga dengan kecepatan
Aku berlari agak pelan
Ia pun berlari juga dengan pelan
Aku bertanya
Bulan sabit, mengapa engkau mengikuti?
Namun ia hanya membisu

Bulan sabit di belakangku
Dengan malu-malu ia bersembunyi di balik awan
Kadang-kadang ia mengintipku dengan malu-malu

Bulan sabit kini di sampingku
Aku hanya melihatmu di balik kaca
Dalam gelap pekat malam
Yang aku terus berjalan tanpa kaki

Bulan sabit,
Aku melihat dua bintang mendekatimu
Bintang itu terus merayumu
Membuat aku jadi cemburu


Solo, 27 Mei 2012