Kamis, 30 Mei 2024

Tentang "Kepada Noor"



Mungkin saya, bagian orang yang terlambat mengetahui lagu viral yang dinyayikan Panji Sakti yang berjudul “Kepada Noor”. Malam itu belum bisa tidur ku buka Instagram ada sebuah story foto yang backsoundnya lagu ini. Karena suasana malam yang sangat hening, lagu yang bikin tenang dan merinding dan mengingat tentang kerinduan kepada Tuhan.

Kuulangi terus-menerus tanpa bosan, akhirnya saya baca tulisan kecil keterangan dari backsound tersebut, tertulis Panji Sakti, Kepada Noor. Langsung ku buka youtube dan ku ketik kepada noor munculah lagu tersebut dan kuputar versi lengkapnya.

Benar-benar merinding mendengarnya, apalagi ada lirik yang menurut saya seperti mantra sangat membius.

Kepada Noor

Seperti burung yang sedang membuat sarang
Dari rumput dan ilalang
Kususuri setiap keindahan
Di wajah-Mu kusematkan


 Rindu adalah perjalanan mengurai waktu

Menjelma pertemuan demi pertemuan
Catatannya tertulis di langit malam
Di telaga dan di ujung daun itu


 Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang

Rindu mengekal menyebut nama-Mu berulang-ulang
Rindu mengekal menyebut nama-Mu


Kudalami lebih lanjut tentang lagu ini. Dan ternyata lagu ini adalah musikalisasi puisi, puisi yang ditulis oleh M. Syarif Hidayat untuk istrinya yang bernama Siti Nurbaya yang memang paggilannya Nur. Tetapi dalam ceritanya Panji sakti tergerak hatinya untuk menciptakan musikalisasi puisi ini karena ada dorongan rohani dalam memaknai puisi itu.

Mungkin bagi penulis puisi itu untuk istrinya tapi bagi panji Noor dimaknai bagi Noor sang pemilik semesta. Apakah hal itu salah? Tidak salah karena ketika sebuah karya puisi ketika sudah terpublish entah tercetak di media massa, buku, atau bahkan medsos. Interpretasi diserahkan kepada masing-masing pembaca.

Tapi bagi saya memang musikalisasi antara nada dan lirik sangat luar biasa. Bagi saya ini bukan sekedar musik biasa tapi ajaran sufi. Bagai kerinduan seorang hamba kepada penciptanya.


30 Mei 2024