Demokrasi Vs Kemiskinan
Untuk masa sekarang ini, wacana global yang selalu hangat dalam media adalah masalah demokrasi. Demokrasi selalu menjadi kajian yang menarik. Semua orang baik dari anak-anak sampai orang tua, dari sekolahan-sekolahan, kampus-kampus sampai warung kopi pinggir jalan membahas demokrasi. Sekarang demokrasi menjadi paham semua orang layaknya agama baru.
Demokrasi merupakan bentuk sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya, pemerintahan rakyat atau bisa juga diartikan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Sebenarnya sampai sekarang konsep demokrasi itu bervariasi terutama untuk Indonesia. Hal ini dapat dipahami dari sejarah Indonesia yang mengenal bentuk demokrasi yang bermacam-macam, dari demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila, dan demokrasi-demokrasi lainya. Tapi sebenarnya inti dari demokrasi adalah bangsa yang merdeka yang bersatu berdaulat adil dan makmur. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah yang diterapkan di Indonesia itu demokrasi apa?
Tapi nampaknya demokrasi Indonesia lebih pada demokrasi liberal yang mengacu pada sistem demokrasi ala kebarat-baratan. Sebenarnya kalau melihat arti dari demokrasi, Indonesia sudah menerapkan demokrasi jauh sebelum pemahaman teori demikrasi ala amerika masuk ke Indonesia. Pancasilamerupakan kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu dan itu merupakan demokrasi yang sesungguhnya. Tapi sayang, bangsa ini selalu menganggap dirinya bangsa inferior bukan bangsa superior. Sehingga menganggap sesuatu yang datang dari barat itu adalah maju sedang yang datang dari bangsa sendiri itu kuno.
Misalnya dalam sistem pendidikan Indonesia. Indonesia mengacu pada sistem barat sedangkan yang pas untuk Indonesia itu adalah sistem yang sesuai dengan konteks Indonesia. Dalamhal berbudaya juga demikian budaya asing selalu ditelan mentah-mentah tanpa selektif diikuti, untuk budaya disiplin, etos kerja, yang lebih substansi tidak diadopsi.
Demokrasi bukanlah barang mahal tetapi proses demokrasi itu yang mahal. Untuk mewujudkan tegaknya demokrasi di negeri ini banyak sekali materi yang harus dikeluarkan. Salah satu bentuk demokrasi adalah pemilihan umum secara langsung. Banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk pengadaan logistik sampai berpuluh-puluh juta. Sebenarnya itu semua dilakukan hanya untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera, adil dan makmur.
Indonesia punya pancasila dan pancasila inilah kelebihan dari Indonesia yang tidak dipunyai bangsa lain. Jika pancasila dilaksanakan maka problem-problem negeri ini dapat teratasi. Tapi sayang, pemimpin-pemimpin negeri ini mengkhianati pancasila sehingga problem bangsa ini tidak segera teratasi malah semakin semrawut.
Dalam era globalisasi ekonomi merupakan pondasi utama agar bisa bertahan dari ganasnya globalisasi. Dan Indonesia belum mampu menjawab perekonomian rakyatnya. Salah satu klaim globalisasi meningkatan penyebaran demokrasi di seluruh dunia. Jika negera ini mengaku menganut paham demokrasi mampukah menjawab kemiskinan yang ada atau mungkin bahkan demokrasi tidak ada sangkut pautnya dengan kemiskinan.
Korelasi Demokrasi dan Kemiskinan
Pertanyaan pertama ketika mendengar demokrasi dan kemiskinan adalah adakah korelasi antara keduanya? Singapura merupakan negara kecil tetangga Indonesia yang tidak demokrasi tetapi rakyatnya sejahtera, begitu juga Brunei dan juga Malaysia negara yang tidak demokrasi tetapi mampu membuat rakyatnya sejahtera.
Kemiskinan di Indonesia seperti dibonsai memang sengaja dirawat dan kerdilkan agar tidak bisa tumbuh. Akses-akses kesehatan, pendidikan, ekonomi seperti sengaja dibuka untuk rakyat miskin sehingga kemiskinan di negeri ini seperti dirawat.
Demokrasi dapat dijelaskan dengan singkat dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk rakyat. Indonesia menerapkan demokrasi tetapi mengapa belum mampu menjawab kemiskinan. Mungkin memang tidak ada korelasi antara demokrasi dengan kemiskinan.
Sebenarnya korelasi demokrasi dan kemiskinan sangatlah erat. Jika memang benar demokrasi ini diterapkan maka orang miskin akan selalu diperhatikan dan pemerintah selalu membukakan akses-akses kesehatan, pendidikan, dan juga ekonomi, kepada rakyat miskin. Sehingga kemiskinan akan segera teratasi. Dan demokrasi mampu menjawab kemiskinan.