Nuzul al-Qur’an
Bulan ramadhan merupakan bulan yang istimewa. Tidak hanya karena bulan ini bulan yang datng satu tahun sekali dan merupakan bulan maghfirah Allah swt, tetapi juga karena dalam bulan ramadhan ada satu peristiwa malam yang istimewa yaitu turunya al-Qur’an atau biasanya dikenal dengan peristiwa Nuzul al-Qur’an.
Nabi Muhammad saw. dalam kesendirianya di gua Hira’ telah memperoleh wahyu yang pertama kali pada bulan ramdhan tepatnya pada tanggal 17 ramadhan. Itulah sebabnya sekarang orang Islam memperingatinya sebagai hari turunya al-Qur’an.
Ketika malaikat Jibril menemui Muhammad saw. Ia menyampaikan wahyu yang pertama adalah perintah membaca dalam surat al-Alaq ayat 1-5.
“Bacalah nama tuhanmu yang telah menciptakan. Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan nama tuhanmu yang maha pemurah. Yang mengajarkan (menulis) dengan pena. Yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui.”
Apa yang pertama diperintahkan Allah pertama kali kepada Muhammad saw. melalui perantara malaikat Jibril. Tentulah ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Membaca….ini merupakan perintah pertama. Tentu alangkah besar pengaruhnya membaca terhadap kehidupan manusia. Semua orang tidak akan mengetahui tanpa membaca. Membaca di sini bukanlah tidaklah bisa ditafsirkan secara literal membaca dengan membaca buku. Tetapi membaca di sini mengandung arti membaca segala sesuatu dengan pikiran kita segala yang ada di sekitar kita.
Suatu misal begini, yang namanya gunung yang masih aktif tentunya bisa meletus. Tetapi manusia bisa mengantisipasi untuk menghindar agar bisa selamat dari bahaya letusan gunung berapi pastilah dengan membaca tanda-tanda gunung berapi jika akan meletus. Ini merupakan salah contoh membaca yang saya maksud.
Jika ada sebuah pameo “membaca adalah jendelanya dunia” tentunya saya akan sepakat dengan pameo ini. Nuzul al-Qur’an merupakan peristiwa yang luar biasa dan pelajaran yang mestinya bisa membuka cakrawala pemikiran kita. Oleh sebab itu membaca…membaca…membaca….lakukan setiap saat kapanpun dan dimanapun.
Blitar, 24 Agustus 2010