Sabtu, 28 Juli 2012

Secuil Catatan Tentang Puisi



Bukan hati hendak menggurui atau apa. Tetapi Cuma ingin meluapkan segala sesuatu yang ada di hati dan sedikit berbagi yang ak tahu tentang puisi. Aku tidak pernah secara khusus belajar tentangs astra apalagi puisi. Kalau membaca puisi saja pernah dan sedikit tentang teorinya, itupun pada waktu masih duduk di bangku sekolah. Dan itu tidak sampai mendetail.

Seringkali aku menulis puisi, tapi itu menurutku sudah puisi. Tapi kalau secara teoritis itu sudah puisi atau bukan aku tidak tahu. Karena itu tadi, pengetahuan ku tentang puisi memang sedikit, dan aku juga bukan kritikus sastra. Kalau aku menulis yang menurutku puisi, hanya mengalir seperti sungai. Tetapi ini ini hanya mengalirkan perasaan hati dalam kertas melaui pena begitu saja.

Menurutku puisi adalah kejujuran. Kejujuran yang dimaksud di sini adalah kejujuran hati penulis puisi itu sendiri. Kita tentu semua tahu kalau hidup itu penuh liku-liku. Dan semua pasti akan mengalami perasaan senang, susah, bahagia, sedih, atau apalah. Pada saat itulah kemudian menuankan segala keresahan, kegelisahan, kesenangan dalam tulisan melalui kata-kata berbaris-baris tercipta.

Kadang tulisan itu akan dapat dirasakan oleh pembaca dan memahami apa yang sedang dialami pada penulis itu sendiri. Nah itu, menurutku sudah puisi.

Ada anggapan menulis puisi harus dengan kata-kata yang mendayu-dayu dan muluk-muluk, atau bahkan harus memakai semiotika. Tetapi menurutku tidak harus begitu, itu tergantung penulisnya itu sendiri sukanya memakai bahasa yang ia sukai. Yang terpenting adalah kejujuran dari penulisnya terhadap apa yang ia rasakan. Kalaupun kata-kata itu menjadi indah dan bermakna begitu dalam serta menjadi perenungan berarti memang itu bagian dari kedalaman hati penulisnya.

Blitar, 21 Juli 2012