Kamis, 10 November 2011

ORANG YANG BERUNTUNG

Orang-orang yang beruntung. Orang-orang yang beruntung bukanlah orang yang selalu memperoleh segala sesuatu dengan mudah. Tetapi orang yang beruntung itu orang yang punya keistimewaan tersendiri. Di antara orang yang beruntung adalah orang yang punya rasa takut, mempunyai rasa iba hati, yang bisa berbagi dengan sesama, dan bisa menangis.

Orang yang punya rasa takut akan punya kesempatan untuk menjadi orang pemberani. Ini berarti orang-orang ini akan dapat merasakan bagaimana menjadi penakut dan bagaimana rasanya menjadi seorang yang pemberani. Dan yang terpenting dapat mengetahui lebih dari satu sudut pandang, sudut pandang dari seorang penakut dan sudut pandang dari seorang pemberani.

Yang punya rasa iba hati. Yang punya rasa iba hati termasuk orang-orang yang beruntung karena selalu menggunakan hatinya untuk memahami sesuatu dan bisa merasakan sisi-sisi kemanusiaan. Rasa iba yang selalu mengoyak-ngoyak kemanusiaan dan menggugat hati nurani, terhadap sesama, terhadap fenomena sosial. Orang-orang yang punya iba hati juga akan dapat mengerti dan memahami tentang arti kehidupan dan perjuangan. Yang terpenting akan selalu berjuang.

Yang selanjutnya adalah bisa berbagi dengan sesama. Tak banya orang yang bisa melakukan ini. Ketika orang selalu bersikap ekslusif maka akan tertutup dirinya untuk berbagi dengan sesamanya. Dan orang-orang yang bersikap eksklusif akan tak akan bisa menghargai kebahagiaan orang lain. Aku sangat tak simpati kepada orang yang selalu bersikap eksklusif. Aku lebih menyukai orang-orang yang bersikap inklusif. Mudah-mudahan aku mendapat petunjukNya.

Yang terakhir adalah orang yang bisa menangis. Menangis adalah hal yang manusiawi. Setiap manusia selalu mempunyai keluh kesah terhadap perjalanan hidupnya. Dan menangis adalah hal yang dapat mengurangi keluh kesah itu walapun tak merubah tetapi setidaknya dapat dijadikan pelampiasan daripada dilampiaskan kepada orang lain.

Beruntung bagi orang-orang yang punya rasa takut, punya rasa iba hati, bisa berbagi terhadap sesama, dan bisa menangis.

Blitar, 2 juni 2009